jam matahari mars

Sundial di Mars: Menemukan Tempat Kita di Alam Semesta Lewat Bayangan Matahari

Written by:

Kebanyakan dari kita tidak terlalu memikirkan tentang posisi kita di alam semesta. Kita hanya tahu bahwa matahari terbit dan terbenam, tanpa benar-benar menyadari bahwa pola ini menyimpan informasi penting tentang “tempat kita di ruang”. Namun, pengetahuan mendalam tentang pergerakan matahari telah membantu manusia—bahkan sejak sebelum era digital—untuk menandai waktu dan arah.


Dari Wake Island ke Sundial

Cerita ini dimulai dari pengalaman pribadi seorang ayah yang bekerja di Wake Island, sebuah pulau kecil di Samudra Pasifik, saat Perang Dunia II. Tanpa jam atau teknologi, dia menggunakan bayangan tongkat untuk mengetahui waktu—metode kuno yang ternyata sangat ilmiah. Pengamatan sederhana ini menyalakan ketertarikan mendalam pada sundial—jam matahari.

Sundial bukan sekadar alat kuno, tetapi pengingat akan keterikatan kita pada pergerakan langit. Ayahnya bahkan menciptakan “sand dial”—versi sundial yang bisa dibawa ke pantai. Dari hobi ini, lahirlah kecintaan terhadap astronomi praktis yang akhirnya diteruskan ke generasi berikutnya.


Mengubah Kalibrasi Kamera Menjadi Jam Matahari di Mars

Saat diundang dalam proyek NASA di Cornell University, ide gila pun muncul: mengubah alat kalibrasi kamera untuk misi Mars menjadi sundial. Tujuannya? Untuk menunjukkan waktu secara visual berdasarkan bayangan matahari—bukan di Bumi, tetapi di Mars.

Dan ide itu berhasil. Kini, terdapat dua sundial di permukaan Mars, dipasang di rover Spirit dan Opportunity. Selain membantu mengkalibrasi warna langit Mars, sundial ini juga menunjukkan pola harian matahari, dikenal sebagai analemma—jejak matahari di langit yang berbentuk angka delapan jika diamati selama setahun.


Buat Sundial Sendiri dan Lihat Hubunganmu dengan Matahari

Melalui situs Planetary.org, siapa pun bisa membuat sundial sendiri, lengkap dengan garis waktu yang disesuaikan dengan koordinat lintang tempat tinggalnya. Bahkan, hanya dengan ping-pong ball sebagai gnomon (penunjuk bayangan), siapa saja di dunia bisa mulai melihat waktu seperti para astronom kuno.

Setiap kali kita melihat kalender, memperingati leap day, atau menyesuaikan waktu, semua itu terjadi karena kita memahami posisi Bumi terhadap matahari.


Mengetahui Posisi Kita Adalah Awal Perubahan

Mengetahui posisi kita di ruang dan waktu adalah langkah pertama untuk memahami dunia. Ini bukan hanya tentang melihat ke luar angkasa, tapi juga tentang membumikan rasa ingin tahu dan sains ke dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti kata Bill Nye: Jika kita mau meluangkan waktu untuk memahami posisi kita di alam semesta, kita bisa—berani untuk mengatakannya—mengubah dunia.


Tertarik membuat sundial sendiri? Coba bangun versimu dan lihat bagaimana matahari bisa menjadi penunjuk waktu paling setia di alam semesta. Jangan lupa share hasilnya di komentar!

Leave a Reply