Setiap manusia memulai kehidupannya dari satu sel tunggal, hasil penyatuan dua sel dari kedua orang tuanya. Sel tunggal ini kemudian membelah menjadi triliunan, hingga membentuk tubuh yang kompleks seperti yang kita miliki sekarang. Tapi bagaimana tubuh tahu bagian mana yang menjadi otak, tulang, atau bahkan bagian kecil seperti uvula di tenggorokan?
Semua petunjuk tersebut tersimpan dalam buku kehidupan—genom—yang terdapat di setiap sel. Buku ini bukan sembarang buku. Ia memuat lebih dari 3 miliar huruf dan sekitar 20.000 gen, yakni instruksi individual yang mengatur semua aspek pembentukan dan fungsi tubuh manusia.
DNA kita disimpan dalam inti sel (nukleus) dan disusun dalam 46 unit yang disebut kromosom, dengan 23 berasal dari ibu dan 23 dari ayah. Di dalam kromosom, DNA dikemas rapat-rapat agar muat dalam ruang yang sangat kecil. Jika dibentangkan, satu sel manusia memiliki DNA sepanjang tiga kaki (sekitar 1 meter)!
Menariknya, tidak semua bagian dari “buku” ini digunakan secara langsung. Banyak bagian terdiri dari intron—bagian yang dibuang—dan ekson—bagian yang dipakai untuk membentuk protein. Beberapa halaman ekstra juga berfungsi melindungi ujung kromosom atau membantu sel dalam menemukan bagian yang tepat.
Meskipun semua sel membawa salinan buku yang sama, masing-masing hanya membaca bagian tertentu tergantung fungsinya. Sel otak membaca instruksi untuk membentuk jaringan saraf, sementara sel tulang membaca bagian tentang struktur dan kekuatan tulang. Bahkan, dalam kondisi tertentu, sebuah sel bisa “membaca” bagian lain dan berubah jenis—kemampuan ini menjadi dasar teknologi pengobatan regeneratif masa depan.
Dengan lebih dari 600.000 halaman data genetik yang tersimpan di setiap sel, tubuh manusia menyimpan keajaiban pengkodean biologis yang luar biasa. Jadi, ketika hidung tahu harus menjadi hidung dan jari kaki tahu menjadi jari kaki, itu semua karena setiap sel mematuhi “buku panduan” yang telah diwariskan sejak awal kehidupan kita.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.