DinoEdukasi

Pernah merasa heran kenapa banyak pom bensin, restoran, atau toko kelontong berdiri berdekatan di satu lokasi, padahal di area lain masih kosong? Mengapa tidak tersebar merata untuk melayani pelanggan secara lebih luas?

Jawabannya bisa ditemukan dalam Hotelling’s Model of Spatial Competition, sebuah teori ekonomi sederhana yang menjelaskan bagaimana bisnis memilih lokasi agar tetap kompetitif.

---

Persaingan Es Krim di Pantai: Sebuah Ilustrasi

Bayangkan Anda berjualan es krim di pantai sepanjang satu mil. Jika Anda satu-satunya pedagang, tempat terbaik untuk memposisikan gerobak adalah tepat di tengah. Ini memberi akses terbaik bagi semua pengunjung pantai dengan jarak tempuh terpendek secara keseluruhan.

Namun, keesokan harinya, sepupu Anda, Teddy, juga datang membawa gerobak es krim. Kalian sepakat untuk berbagi pantai: Anda berada seperempat mil dari pusat ke arah selatan, dan Teddy seperempat mil ke utara. Dengan ini, pengunjung tidak perlu berjalan terlalu jauh, dan masing-masing dari kalian melayani 50% pengunjung.

---

Dari Solusi Sosial Ideal ke Strategi Kompetitif

Model di atas adalah solusi sosial yang optimal: semua orang mendapat layanan dengan jarak tempuh minimal. Tapi sayangnya, ini bukan strategi stabil secara ekonomi. Saat salah satu dari kalian mulai memindahkan gerobaknya sedikit lebih dekat ke tengah pantai, dia bisa mencuri sebagian pelanggan lawan.

Seiring waktu, kalian berdua terus bergeser sedikit demi sedikit ke arah pusat hingga akhirnya berdiri berdampingan di tengah pantai. Ini disebut sebagai Nash Equilibrium, di mana tidak ada pihak yang bisa memperbaiki posisinya tanpa memperburuk kondisi sendiri.

---

Dampak di Dunia Nyata

Fenomena ini tidak terbatas pada pantai dan es krim. Waralaba makanan cepat saji, gerai operator seluler, hingga kios baju di pusat perbelanjaan kerap terlihat berjejer. Ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari dorongan kompetitif untuk mengurangi risiko kehilangan pelanggan ke pesaing.

Sayangnya, strategi ini mengorbankan kenyamanan pelanggan di daerah pinggir, yang harus berjalan lebih jauh. Namun, bagi pebisnis, berada dekat dengan pesaing justru meminimalkan risiko kehilangan pelanggan yang datang ke area tersebut.

---

Antara Kepentingan Sosial dan Strategi Pasar

Meski menyebar bisnis secara merata dapat melayani masyarakat secara lebih efisien, model persaingan spasial menunjukkan bahwa lokasi optimal secara sosial belum tentu optimal secara kompetitif. Dalam banyak kasus, bisnis memilih bertarung langsung berdampingan daripada membiarkan celah yang bisa diisi oleh pesaing.

Jadi, lain kali Anda melihat deretan gerai kopi berdampingan, Anda tahu: mereka bukan sekadar kebetulan — mereka sedang menerapkan prinsip dari teori ekonomi klasik.