Radioaktivitas adalah salah satu penemuan paling mengejutkan dalam ilmu fisika nuklir. Baru sekitar 100 tahun terakhir umat manusia memahami bahwa inti atom—atau nukleus—tidak selalu stabil. Beberapa inti dapat berubah secara spontan menjadi elemen lain, melepaskan partikel subatomik dalam prosesnya.
Apa Itu Radioaktivitas?
Nukleus atom terdiri dari proton dan neutron, sementara elektron berputar mengelilinginya. Dalam keadaan biasa, kita menganggap bahwa nukleus tidak berubah, tetapi beberapa inti bersifat tidak stabil dan dapat memancarkan partikel untuk mencapai kestabilan. Proses ini disebut radioaktivitas.
Jenis-Jenis Partikel Radioaktif:
- Partikel Beta (β)
Merupakan elektron cepat yang keluar dari inti ketika sebuah neutron berubah menjadi proton. Meski terdengar tak masuk akal dari sudut pandang kimia klasik, proses ini benar-benar terjadi. - Partikel Alfa (α)
Jauh lebih besar dari beta, partikel ini terdiri dari dua proton dan dua neutron—secara teknis merupakan inti helium. Alpha tidak bisa menembus jauh dan sering digunakan, misalnya, dalam alat pendeteksi asap (smoke detector). - Radiasi Gamma (γ)
Bukan partikel, tetapi gelombang elektromagnetik dengan energi sangat tinggi. Gamma dapat menembus tubuh manusia dan digunakan dalam radioterapi kanker serta pengawetan makanan.
Manfaat Radioaktivitas
- Kesehatan: Digunakan sebagai tracer dalam diagnosa medis.
- Energi: Panas dari peluruhan radioaktif dimanfaatkan di probe luar angkasa dan alat pacu jantung generasi awal.
- Industri: Membunuh bakteri dalam makanan atau sterilisasi alat.
Risiko dan Dampaknya
Paparan radiasi bisa merusak DNA, terutama jika zat radioaktif masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan atau makanan. Radiasi dapat menyebabkan ionisasi, menghancurkan atom di jalurnya. Partikel alfa menyebabkan ionisasi terbesar, tapi hanya berbahaya jika masuk ke tubuh. Sedangkan gamma, walau lebih lemah dalam ionisasi, mampu menembus jaringan tubuh.
Radioaktivitas adalah kekuatan alam yang sama kuatnya antara manfaat dan bahayanya. Kita menggunakannya untuk menyelamatkan nyawa, menjelajahi angkasa, dan memperpanjang umur produk—namun kita juga harus memahaminya dan mengelolanya dengan hati-hati karena efek biologisnya dapat sangat merusak jika tidak dikendalikan.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.