Penyu laut bukan sekadar satwa purba—mereka adalah keajaiban hidup yang masih bisa kita saksikan hari ini. Sudah ada sejak 150 juta tahun lalu, penyu laut telah melewati masa kepunahan dinosaurus dan berbagai tantangan geologis selama jutaan tahun. Namun, keberadaan setiap penyu dewasa hari ini bukan hanya soal warisan evolusi—melainkan juga keberuntungan besar.
Proses kelahiran penyu laut dimulai dari sekelompok telur berkulit lembut sebesar bola pingpong, yang dikubur induknya di pasir pantai. Dari 50 hingga 200 telur yang diletakkan dalam satu lubang sarang, sekitar 20% tidak pernah menetas. Sekitar 45 hari kemudian, anak-anak penyu yang berhasil menetas akan bergegas menuju laut dalam pelarian yang penuh bahaya.
Selama perjalanan menuju air, mereka menghadapi berbagai ancaman: serangan kepiting, burung camar, rakun, dan rintangan alam. Setidaknya separuh dari yang menetas akan tewas sebelum mencapai ombak. Namun, laut bukan zona aman—ombak keras, ikan pemangsa, lumba-lumba, burung laut, dan hiu menanti mereka yang berhasil tiba di perairan.
Jika berhasil bertahan hidup dalam hari-hari pertama, anak penyu akan berusaha menemukan tempat berlindung di antara rumput laut mengambang. Di sana, mereka menghadapi bulan-bulan penuh bahaya: mencari makan, menghindari predator, dan bertahan dari cuaca ekstrem atau arus laut yang menyesatkan. Lagi-lagi, separuh dari mereka akan mati di tahap ini.
Yang selamat akan tumbuh dari ukuran seukuran piring menjadi sebesar meja makan, terutama pada spesies seperti penyu belimbing. Saat mereka mencapai usia sekitar 20 tahun, mereka akhirnya cukup besar dan dewasa untuk berkembang biak—memulai siklus hidup baru. Tanpa gangguan manusia, sekitar 2% dari telur akan mencapai usia dewasa. Namun dalam kenyataannya, angkanya jauh lebih kecil.
Dengan hadirnya manusia dan dampak aktivitasnya—seperti pembangunan pantai, sampah plastik, perburuan liar, jaring ikan, dan pencemaran laut—tingkat kelangsungan hidup penyu laut kini hanya sekitar 1% atau bahkan kurang. Setiap spesies dari delapan jenis penyu laut kini masuk kategori terancam punah atau hampir punah.
Mari kita ringkas: dari 1.000 telur, mungkin hanya 800 yang menetas, 400 mencapai laut, 200 bertahan dalam tahun pertama, dan hanya sekitar 20 yang akan tumbuh dewasa—jika tidak ada campur tangan manusia. Namun, di dunia nyata, angka itu menyusut jadi hanya dua. Dua dari seribu.
Itulah sebabnya setiap penyu laut dewasa yang kita lihat di laut adalah pengecualian—bukan kebiasaan. Mereka adalah pemenang lotre kehidupan, simbol kekuatan dan ketekunan dalam menghadapi kemungkinan yang sangat kecil. Singkatnya, mereka adalah mukjizat nyata dari alam.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.